BANDAR LAMPUNG – Menangapi pemberitaan yang beredar di media terkait korban kecelakaan yang sedang menikmati nasi goreng di kawasan Natar kabupaten Lampung Selatan yang melibatkan mobil kasat Intel polres Lampung Tengah berapa waktu lalu, Polda Lampung memberikan keterangan Kronologi kejadian Lakalantas tersebut. Jum’at (24/22/23)
Kecelakaan lalu lintas beruntun melibatkan dua kendaraan hingga menyeruduk warung terjadi di Kecamatan Natar.
Disebutkan salah satu kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas itu dikendarai Kepala Satuan Intelijen Polres Lampung Tengah, AKP Dedi Kurniawan.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah membenarkan terjadinya kecelakaan tersebut.
Menurut Umi, kecelakaan itu terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 14 Desa Hajimena, Kecamatan Natar pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.
"Benar, kecelakaan itu melibatkan dua kendaraan yakni truk hino BE 9261 CW dan Pajero BE 1737 I," kata Umi, Jumat (24/11/2023).
Umi membenarkan pengemudi Pajero BE 1737 I itu adalah Kasat Intel Polres Lampung Tengah. Namun kendaraannya terlibat kecelakaan lantaran ditabrak dari belakang oleh truk tersebut.
"Tidak secara langsung, melainkan ditabrak lalu menabrak warung nasi goreng milik warga," kata dia.
Berdasarkan kronologi dan keterangan saksi di lapangan, kecelakaan itu berawal saat truk hino BE 9261 CW melaju dari arah Bandar Lampung menuju Bandar Jaya dengan kecepatan tinggi.
Ketika itu truk melaju di jalur sebelah kanan.
Saat melintas di lokasi, pengemudi truk bernama Sabar (40) diduga kehilangan kendali akibat pengaruh minuman beralkohol.
"Sehingga truk oleng ke jalur sebelah kiri dan menabrak Pajero itu," katanya.
Akibat ditabrak truk, Pajero yang dikemudikan Kasat Intel itu terdorong ke badan jalan dan menabrak warung pedagang nasi goreng.
"Truk sempat kabur hingga ke KM 16 Desa Pemanggilan, tetapi kembali oleng dan menabrak median jalan," kata Umi.
Buntut dari kecelakaan itu, tiga orang warga mengalami luka, yakni Angga Zulkafi (23) pedagang nasi goreng, dan dua warga yang sedang makan, Fadol Kurnia (30) dan Maryoto.
Ketiga korban saat ini sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
"Sudah diberikan tali asih oleh Kasat Intel, mendukung pemulihan kesehatan korban dan minggu depan akan ada pertemuan dengan perusahaan pemilik truk untuk pertanggungjawaban," kata Umi.
Berita sebelumnya, Seorang security sebuah perusahaan swasta warga serbajadi rt.004/002 desa pemanggilan kecamatan Natar yang sedang makan nasi goreng menjadi korban tertabrak sebuah mobil mewah yang dikendarai salah satu pejabat polres lampung tengah Polda lampung yang terjadi di jalan lintas Hajimena, pada sabtu (11/11/2023) lalu.
Korban naas saat kejadian bernama M.Fadhol Kurnia (30) mengatakan, malam itu saat sedang berkerja dirinya merasa lapar hendak keluar mencari makan. Fadhol akhirnya berhenti untuk makan nasi goreng di depan gudang baja ringan berdekatan dengan sekolah dasar (SD) negeri 1 Hajimena, ucapnya kepada wartawan pada kamis (23/11/23).
Diceritakannya, "saat itu ada tiga orang yang makan bersamanya, namun dia tidak mengenal siapa mereka".
"Saat hendak menyantap hidangan, tiba-tiba terdengar seperti suara ban pecah. Selanjutnya disusul dengan cepat muncul sebuah mobil Pajero Hitam yang menabrak gerobak terdorong ke meja tempat saya sedang makan tanpa sempat saya hindari," terangnya.
Ditambahkannya, setelah beberapa detik saya terpental jatuh tertimpa meja, dengan rasa perih di pinggang, sakit di paha dan kepala basah, saat itu barulah saya sadar telah menjadi korban tabrakan Pajero Hitam tersebut.
"Setelah itu saya mencoba bangun, namun semua badan dari pinggang sampai kaki tidak bisa digerakkan dan kepala saya sakit tertancap serpihan seng yang mengakibatkan pendarahan dahsyat," ucapnya.
Setelah menghela nafas fadhol melanjutkan, Nasib bagus bang, untung dengan cepat ada warga yang membawa saya ke rumah sakit Bhayangkara untuk diberikan pertolongan medis.
Pelaku pengendara mobil mewah itu adalah polisi yang sekarang menjabat sebagai Kasat intelkam di Polres lampung tengah bernama AKP Dedi Kurniawan, terangnya.
"Namun hingga kini saya masih bingung bagaimana nasib dan kehidupan saya kedepannya. Karena hingga saat ini yang bersangkutan (AKP Dedi Kurniawan) tidak bisa memastikan bagaimana proses hukum dan nasib kesehatan saya agar dapat kembali beraktifitas seperti semula. Karena kami hanya mengandalkan asuransi Jasa Raharja yang hampir habis, kini saya hanya terbaring di tempat tidur mengandalkan asuransi tinggal 1 kali berobat lagi," harapnya.
Saya minta keadilan untuk kejadian ini agar proses hukum bisa berjalan dan kedepannya tidak ada pengendara yang semena-mena kepada korban kecelakaan lainnya, imbuhnya.
Saya mohon bapak Kapolda lampung dan bapak Kapolri mendengar keluhan masalah saya untuk menegakkan keadilan, saya orang susah yang hampir putus asa dengan kondisi saat ini dengan segala kemungkinan bisa cacat seumur hidup, tutupnya (Rls/Tim).
Posting Komentar